Proses Pengolahan Teh



Salah satu bentuk kenampakan alam yang banyak ditemukan di Indonesia adalah dataran tinggi. Dataran tinggi dapat dimanfaatkan manusia, misalnya sebagai tempat peristirahatan, tempat menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan serta untuk daerah perkebunan. Dataran tinggi biasanya merupakan daerah yang sejuk. amemiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah. Sehingga daerah pegunungan sangat cocok untuk perkebunan teh, tanaman teh tidak cocok ditanam di daerah dataran rendah karena curah hujan yang kurang.

Salah satu daerah yang banyak terdapat perkebunan teh adalah daerah Puncak di Bogor. Daerah Puncak Bogor merupakan daerah perkebunan teh yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda yang kini merupakan Perkebunan Teh milik PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas. Perkebunan teh Gunung Mas Puncak. Terletak pada daerah yang sejuk di ketinggian 800 - 1.200 meter Dari Atas Permukaan laut.



Di daerah tersebut juga terdapat pabrik pengolahan teh. Ternyata untuk membuat teh memerlukan beberapa proses dari pemetikan sampai dengan pengemasan. Berikut ini proses pembuatan teh.

1. Perkebunan Teh
Pada tanaman teh, ternyata ketinggian lokasi kebun merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas teh. Teh yang ditanam di dataran tinggi (pada ketinggian 1.200 – 2.000) umumnya daunnya tebal, dan menghasilkan teh dengan cita rasa serta aroma yang kuat. Sebaliknya, teh dari dataran yang lebih rendah rendah yaitu pada ketinggian di bawah 1000 dan 1.000 – 1.200 daunnya tipis, menghasilkan teh dengan tampilan yang baik, namun kurang kuat cita rasa maupun aromanya.

2. Pemetikan Daun Teh
Pemanenan daun teh membutuhkan banyak tenaga dan tenaga kerja. Karena lokasi yang berada di lereng-lereng. Biasanya pemetikan daun teh mengunakan tangan. Kualitas teh terbaik dihasilkan dari bagian pucuk. Jumlah pucuk, daun muda dan daun tua sangat berpengaruh terhadap kualitas, makin banyak daun tua, kualitas teh yang dihasilkan pun akan semakin menurun. 
pengolahan teh
3. Pelayuan.
Biasanya setelah daun teh dipetik selanjtnya adalah pelayuan daun teh. Pelayuan merupakan tahap awal pemrosesan teh. Pada tahap ini daun teh dihamparkan di atas anyaman besi kawat dan dihembus dengan udara segar selama 10 – 24 jam untuk menguapkan sebagian kandungan air dari daun hingga kondisinya menjadi layu dan lentur. Daun kadang-kadang kehilangan lebih dari seperempat beratnya akibat pelayuan.

4. Penggilingan
Daun teh yang telah layu dilewatkan dengan mesin pengayak untuk memisahkannya dari bahan lain yang mungkin tercampur, seperti rumput atau benda lainnya. Kemudian daun dimemarkan untuk memecahkan dinding-dinding sel dan dan mengeluarkan cairan di dalamnya. Selanjutnya adalah penggilingan. Melalui mesin penggiling ini, daun dipotong-potong dan dibentuk menjadi butiran-butiran kecil.

5. Pengemasan
Selanjutnya, teh yang telah dikeringkan dikemas. Sebelum dikemas, dilakukan penyortiran teh, agar dapat dikemas sesuai permintaan pasar. Teh tersebut ada yang dikemas dijadikan Teh Celup, Teh Saring, Teh Seduh, dan lain-lain. Mengingat sifat produk jadi teh yang bisa menyerap atau mengeluarkan air, maka proses pengemasan dilakukan dengan menjaga agar kelembaban ruang tidak terlalu tinggi.

Di manakah letak perkebunan teh?
Di pegunungan atau dataran tinggi.

Pekerjaan apa saja yang ada di perkebunan teh?
Pemetik teh, pengolah teh, dan pengemas teh.

Apa tugas dari masing-masing pekerja di kebun teh?
Pemetik teh bertugas memetik teh yang ada di kebun teh
Pengolah teh bertugas mengolah teh di dalam pabrik
Pengemas teh bertugas memasukan teh kedalam kemasan yang siap untuk dijual.

Ciri- ciri Dataran Tinggi dan Dataran Rendah
Dataran Tinggi adalah Dataran luas yang letaknya di daerah tinggi atau pegunungan disebut dataran tinggi. Dataran tinggi adalah dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 m. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah dataran tinggi banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Ciri-ciri dataran tinggi adalah sebagai berikut :
  • Beriklim sejuk
  • Area pertanian dibuat terasering/sengkedan
  • Kegiatan penduduknya cenderung ke pertanian lahan kering.
  • Budidaya tanaman adalah sayuran, buah-buahan, dan perkebunan.
Dataran rendah adalah tanah yang keadaannya relatif datar dan luas sampai ketinggian sekitar 200 m dari permukaan laut. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Beberapa ciri dataran rendah antara lain sebagai berikut :
  • Daerahnya datar (tidak bergunung-gunung)
  • Ketersediaan air cukup.
  • Merupakan daerah di mana banyak terdapat pemukiman penduduk.
  • Aktifitas penduduk antara lain pertanian, perikanan, industri, dan perdagangan.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Proses Pengolahan Teh

0 komentar:

Post a Comment